By: Petrus Titut Sutiyoso
Siswa yang memiliki daya berpikir kritis biasanya memiliki kecenderungan: Memberikan komentar menyanggah gagasan dengan analisa yang logis, mampu memberikan perbandingan, memberikan saran dan kritik, berbeda pendapat, berpikir meluas atau berpikir mengkerucut serta memiliki kecakapan dalam menyelesaikan masalah.
Kemampuan berpikir kritis ini amat penting bagi siswa bukan saja untuk menjawab berbagai test akademik agar bisa menjawab dengan akurat melainkan juga bekal life skill siswa agar dapat memiliki kecakapan dalam pengambilan keputusan.
Bagaimana caranya membangkitkan daya kritis siswa, inilah kiatnya :
1. Agar siswa suka menganalisa suatu konsep teori atau fakta, guru diharapkan dapat membangun rasa ingin tahu siswa melalui tugas atau pertanyaan yang membuat siswa dapat mengidentifikasi mulai dari isi, pola, kecenderungan, serta landasan teori atas tema materi pelajaran yang dibicarakan.
2. Kemampuan analisa sebab akibat sebagai bagian dari berpikir kritis dapat dilatihkan guru dalam pola berpikir siswa melalui analisa why and how alias sebab akibat dengan membuat sebuah prediksi konsekuensi logis dimasa depan, sebelum membuat kesimpulan dari suatu fakta atau kasus yang dijadikan contoh soal.
3. Pembelajaran kontekstual dengan menggunakan contoh real yang relevan dengan materi pembelajaran yang akan dibicarakan akan dapat membangkitkan kemampuan siswa berpikir rasional dan logis. Tugas guru adalah memperluas wawasan keilmuan guna mendapatkan ide dan gagasan pengajaran sekaligus dapat menciptakan simulasi agar siswa dapat membuat kesimpulan menurut versi masing masing.
4. Guna mendorong siswa memiliki kemampuan berargumen secara akurat seorang guru perlu meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan data, informasi, pengetahuan teori konsep dan contoh nyata sekaligus kemampuan berkomunikasi secara efektif. Agar siswa dapat memiliki rasa percaya diri yang kuat selama beragumentasi.
5. Berikan keterampilan berpikir kepada siswa melalui diskusi kelompok, adu debat, atau diskusi kasus dalam pemecahan atau pembuktian kebenaran suat konsep atau teori agar siswa dapat membedakan kebenaran ilmu dengan fiksi atau opini pribadi.
6. Keterampilan untuk teliti atau pay attention to detail dapat dilatihkan kepada siswa dengan mengajarkan siswa untk cermat dalam mengenali masalah, menguji fakta, mengurai skala prioritas, mencari–merumuskan–menetapkan solusi, menetapkan sistematika langkah penyelesaian dan membuat kesimpulan.
Dengan siswa memiliki daya berpikir kritis siswa bersangkutan dapat peka terhadap lingkungannya sekaligus menjadi solusi atas persoalan yang dihadapinya dimasa depan.
Margie
May 31, 2014
Thanks for a marvelous posting! I actually enjoyed reading it, you could be a great author. I will be sure to bookmark your blog and will often come back in the future. I want to encourage you to continue your great work, have a nice afternoon!
Farmacia
June 18, 2013
I am delighted that I discovered this weblog , exactly the right information that I was searching for! .
viral marketing
June 17, 2013
You can certainly see your expertise in the work you write. The world hopes for even more passionate writers like you who are not afraid to say how they believe. Always follow your heart.